Yang Gandrung Kepada Gandrung

Merlin. Seorang penari Gandrung yang paling digandrungi oleh banyak kalangan. Pesonanya membuat Budoyo, seorang pejabat pemerintah yang punya kedudukan tinggi di kabupaten begitu menggandrunginya. Namun, kegandrungan Budoyo kepada Merlin tak dapat tersampaikan dengan  alasan latar belakang Merlin yang merupakan anak dari seorang anggota komunis dan kedudukan dirinya sebagai pejabat pemerintah.

Hingga pada akhirnya Merlin menikah dengan Iqbal, seorang duda, seniman pencipta lagu-lagu daerah sekaligus pengusaha tambak udang sukses yang masih menjadi sahabat dekat dari Budoyo.

Konflik terjadi ketika Nazirah, mantan istri Iqbal yang merupakan seorang mubalighah jebolan pesantren iri melihat kesuksesan Iqbal dan istrinya. Ia menyesal menceraikan Iqbal sehingga meminta rujuk kembali dengan mantan suaminya itu. Namun, Iqbal dengan tegas menolak ajakan mantan istrinya untuk rujuk dengan alasan mereka sudah sama-sama pernah menikah lagi, sehingga rujuk bukanlah jalan yang tepat.

Iqbal masih ingat dengan jelas bagaimana perlakukan Nazirah saat masih menjadi istrinya yang mengganggap pekerjaannya sebagai seniman pencipta lagu-lagu daerah sebagai pekerjaan maksiat. Dengan alasan demikianlah mereka pada akhirnya bercerai.

Nazirah yang selalu berkerudung dan berbaju selubung mengira Merlin telah melakukan pelet kepada Iqbal, sehingga ia kemudian pergi ke seorang dukun untuk menyantet istri mantan suaminya itu.

Selain mengupas tentang sisi lain dari  penari Gandrung yang acapkali dipandang negatif, novel ini juga menceritakan para agamawan yang seringkali menggunakan kerudung dan baju selubungnya sebagai tameng dari perbuatan bejatnya.

Dikemas dengan bahasa ringan yang sesekali disisipi istilah-istilah Osing, novel ini mampu membawa pembacanya mengenal kesenian dan kebudayaan khas Osing.

By: EN