Sakura dalam Pelukan, Lagunya dalam Kenangan
Table of Contents
Sakura dalam Pelukan, Lagunya dalam Kenangan
"Senada cinta bersemi di antara kita
Menyandang anggunnya peranan jiwa asmara
Terlanjur untuk terhenti
Di jalan yang telah tertempuh semenjak dini
Sehidup semati."
Sakura dalam Pelukan
Lagu Sakura ditulis oleh Fariz Rustam Manaf (Fariz RM) pada tahun 1979 untuk soundtrack sebuah film berjudul Sakura Dalam Pelukan. Film ini disutradari oleh Fritz G Schadt dan dibintangi oleh artis dan aktor top Indonesia pada zamannya seperti Eva Arnaz, Liem Swie King, Awang Darmawan, Harry Lisiasis dan sederet nama beken lainya.
Sakura Dalam Pelukan menceritakan tentang Santo (Liem Swie King) yang jatuh cinta kepada gadis jepang bernama Micikho (Eva Arnaz) yang saat itu sedang berada di Jogjakarta untuk menyusul kakaknya Akira (Awang Darmawan). Konflik terjadi ketika ternyata ternyata Micikho dan Santo ternyata adalah kaka beradik. Akira dan Santo yang berteman merupakan bayi yang tertukar saat huru-hara jepang terjadi di Indonesia.
Akira yang selama ini dianggap kaka oleh Micikho ternyata anak opsir Jepang, yang jadi atasan ayah Santo saat itu. Santo yang jatuh cinta pada Micikho harus menelan pil pahit karena gadis yang ia cintai adalah adiknya sendiri.
Pada film itu, Lagu Sakura dibawakan oleh penyayi Grace Simon. Fariz RM baru menyanyikannya sendiri di tahun 2001, ketika ia meluncurkan album kompilasi bertajuk Fariz RM dua dekade dibawah label Target Top bersama lagu barcelona, nada kasih, dan selangkah ke sebrang.
Sakura, sepeti ditulis Tirto.id merupakan salah satu bukti talenta sang maestro Fariz RM sebelum ia jatuh karena tersandung kasus Narkoba. Jauh dari hal itu semua, ia adalah musisi paling berbakat pada eranya. Sebagai musisi solo ia berhasil menciptakan 21 album solo dan 72 album kolaborasi, 18 album soundtrack, 27 album produksi dan 1 album kompilasi serta 13 album internasional yang dirilis di eropa dan asia pasifik.
Jebolan Fakultas Seni Rupa ITB ini berhasil membuktikan bahwa kreativitas musisi begitu luas tak terbatas, konsistensinya dan mentalitas berakarnya bak pendekar pilih tanding dan sangat luar biasa.
Lagunya dalam Kenangan
Sakura, kata kritikus musik Indonesia Denny Sakri (Almarhum) menjadi album yang patut disimak dengan label sebagai klasik. Namun lebih dari itu Sakura adalah album dimana Fariz RM bermusik sesuai dengan isi kepalanya sendiri, tak ada intervensi dan begitu lepas sehingga tercipta lagu-lagu yang berkualitas.
Dalam lagu sakura yang jadi nomor paling hitz itu selama lima menit Fariz RM tampil begitu menggila dan berhasil menyajikan musik yang begitu kompleks. MIDI (Music Interface Digital Instrument), memainkan alat musik satu persatu lalu dirangkum menjadi satu kesatuan yang lengkap.
Melalui Sakura, Fariz RM seolah membuat musik pop menjadi sangat lentur, ia mengolahnya sesuka hati, menciptakannya menjadi penuh warna, tak sekedar mengikuti arus saja, seolah ia sedang mengatakan bahwa Sakura dalam pelukan, tapi lagunya akan tetap dalam kenangan.
Penulis : Ahyar Web Id