ZMedia Purwodadi

Efek Rumah Kaca : Aku Selalu Suka Sehabis Hujan di Bulan Desember

Table of Contents


Efek Rumah Kaca

Bermusik di jalur Indie mungkin tak pernah dibayangkan sebelumnya oleh Cholil Mahmud (vokal utama, gitar), Poppie Airil (vokal latar, bass) dan Akbar Bagus Sudibyo (drum, vokal latar) karena sebelum memutuskan berjalan sendiri melawati jalur Indie mereka beberapa kali telah mencoba mengirimkan demo musik mereka ke beberapa label rekaman, tapi gagal. 

Adalah Efek Rumah Kaca (ERK) grup band asal Jakarta yang berdiri sejak tahun 2001. Sebelum dikenal dengan nama itu, dulu mereka bernama Huns, kemudian juga pernah memakai nama Superego. Lalu sejak tahun 2007 mereka menggunakan nama Efek Rumah Kaca yang bertepatan dengan peluncuran album pertama mereka. 

Pertama kali tampil dengan nama Efek Rumah Kaca yakni dalam acara peringatan kematian aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munis Said Thalib di Gothe Institute Menteng, Jakarta Pusat. Kumparan.com menyebut bahwa karakter bermusik mereka terinspirasi dari Smashing Pumpkins, Jeff Buckley, jon Anderson, Radiohead dan Slank.

Mereka dikenal oleh para pecinta musik di Indonesia karena lagu-lagu mereka yang banyak menyentuh dan memotret keadaan sosial masyarakat di sekitar mereka pada semua tingkatan.

Misalnya, lagu berjudul ‘Efek Rumah Kaca’ yang mengkritik tingkah laku manusia yang menyakiti bumi dan merugikan manusia itu sendiri. Atau lagu ‘Hilang’ yang menyingkap cerita kelam atas hilangnya aktivis Indonesia. 

Kata Tirto.ID Efek Rumah Kaca memang tak pernah memisahkan musik dari aktivisme, sesuatu yang akan terus relevan. Koor massal dan kepalan tangan ke langit dari anak-anak muda yang besar—bahkan lahir—di era pasca-Orde Baru adalah saksinya.

Efek Rumah Kaca

Prestasi dan Penghargaan ERK

ERK memang tak pernah memisahkan musik dari aktivisme, sesuatu yang akan terus relevan. Koor massal dan kepalan tangan ke langit dari anak-anak muda yang besar—bahkan lahir—di era pasca-Orde Baru adalah saksinya.

Baca selengkapnya di artikel "Terbang Tinggi Bersama Efek Rumah Kaca", https://tirto.id/cFyR
ERK memang tak pernah memisahkan musik dari aktivisme, sesuatu yang akan terus relevan. Koor massal dan kepalan tangan ke langit dari anak-anak muda yang besar—bahkan lahir—di era pasca-Orde Baru adalah saksinya.

Baca selengkapnya di artikel "Terbang Tinggi Bersama Efek Rumah Kaca", https://tirto.id/cFyR

Tak hanya panggung Indonesia, Efek Rumah Kaca juga pernah merasakan atsmofer panggung negeri Paman Sam Amerika, tak hanya sekedar manggung, kesempatan itu juga mereka gunakan untuk belajar sekema musik independen Ameriaka.

Dari dekade 2001an hingga hari ini, mereka tercatat sudah sudah memproduksi empat album dan beberapa singel yakni Efek Rumah Kaca 2007, Kamar Gelap 2008, Sinestesia 2015, Jalan Enam Tiga 2019, serta pada tahun 2016 dan 2018 mereka hanya mengeluarkan singel. 

Sedangkan penghargaan yang pernah mereka raih adalah, MTV Indonesia Award dengan kategori The Best Cutting Edge tahun 2008. Rolling Stone Indonesia dengan kategori  Rookie of the Year tahun 2008. Album Kamar Gelap juga berhasil meraih kategori The Best Album dari Indonesia Cutting Edge Music Awards dan singel mereka berjudul Kenakalan Remaja di Era Informatika, menag dalam kategori Favorite Alternative Song dalam penghargaan yang sama. 

Terakhir pada tahun 2020 mereka meraih penghargaan Anugerah Musik Indonesia sebagai kolaborasi alternatif terbaik untuk karya Tiba-tiba Batu. 

Menurut penulis, dari sekian banyak lagu Efek Rumah Kaca yang cocok untuk didengarkan pada setiap akhir tahun di Bulan Desember adalah lagu berjudul Desember yang dibuat tahun 2007 silam. 

Lagu itu seolah merekam detail-detail kejadian yang hampir selalu terjadi di bulan Desember. Tentang langit yang menghitam dan hujan yang selalu membawa kenangan.

Misalnya pada “sampai nanti ketika hujan tak lagi meneteskan duka, meretas luka sampai hujan memulihkan luka” cukup menggambarkan kerinduan kita bahwa hujan seharusnya membasuh luka bukan menimbulkan duka.

Dan  Aku Selalu Suka Sehabis Hujan di Bulan Desember

 Lirik Lagu Desember Efek Rumah Kaca 

Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini
Menanti seperti pelangi setia
Menunggu hujan reda
 
Aku selalu suka sehabis hujan dibulan Desember
Di bulan Desember
Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini
Menanti seperti pelangi setia
Menunggu hujan reda
Aku selalu suka sehabis hujan dibulan Desember
Di bulan Desember
 
Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka
Aku selalu suka sehabis hujan dibulan Desember
Di bulan Desember
Karna aku selalu suka sehabis hujan dibulan Desember
Di bulan Desember
Seperti pelangi setia
Menunggu hujan reda